Hari ini : Jumat, 29 Maret 2024

NEWS

Danone Indonesia Melanjutkan Edukasi Pedoman Gizi Isi Piring Anak 4-6 tahun di Yogyakarta


Yogyakarta, 14 Februari 2018 – Saat ini masih banyak anak yang mengalami kekurangan gizi kronis yang akhirnya menyebabkan stunting (tubuh pendek) dan obesitas, termasuk di D.I Yogyakarta. Menurut data Profil Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2015, terdapat 870 anak—atau 0,5% dari seluruh anak atau balita di DIY— mengalami stunting1. Memberi solusi terhadap permasalah tersebut, diperlukan konsistensi dalam edukasi gizi untuk anak dengan memperhatikan keseimbangan gizi yang dikonsumsi anak. Melanjutkan komitmennya, Danone Indonesia mengedukasi warga Yogyakarta mengenai Pedoman Gizi Isi Piring Anak 4-6 Tahun.
Pedoman Gizi Isi Piring Anak 4-6 tahun ini merupakan dukungan atas gerakan yang dicanangkan pemerintah yaitu “Isi Piringku”. Pada November 2017 lalu, Danone Indonesia memulai gerakan tersebut dengan mensosialisasikan buku Panduan Isi Piring Anak 4-6 Tahun yang disusun bersama FEMA IPB dan mengadaptasi dengan gerakan Isi Piringku oleh pemerintah. Setelah melakukan edukasi terhadap guru PAUD, orang tua siswa PAUD dan siswa PAUD di daerah Jakarta dan sekitarnya, kini Danone Indonesia melanjutkan sosialisasi pedoman Gizi Seimbang Isi Piring Anak 4-6 tahun di Yogyakarta.


Karyanto Wibowo - Direktur Sustainable Development, Danone Indonesia menjelaskan, “Gerakan Isi Piringku Usia 4-6 tahun kami lakukan untuk menjawab salah satu poin pendukung ambisi Danone dalam gerakan Alimentation Revolution (Revolusi Pangan) yang saat ini kami jalankan. Bagi Danone, dengan anak memiliki tubuh yang sehat dan cakupan gizi seimbang dari bumi yang sehat akan mendorong lahirnya generasi unggul di masa mendatang.


Melalui kegiatan yang dilakukan di kota Yogyakarta, Danone Indonesia memberikan edukasi melalui diskusi dengan mengundang para Ibu siswa PAUD. Dalam diskusi yang diadakan, Seala Septiani – Pakar Nutrisi mengatakan “Asupan gizi seimbang pada anak diberikan dengan memperhatikan setiap elemen makanan yang masuk dalam isi piring anak. Setidaknya dalam porsi makan anak terkandung 50% buah dan sayur dan juga 50% karbohidrat dan protein dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat. Khususnya bagi masyarakat Yogyakarta yang memiliki menu makanan lokal dengan selera yang manis, tentunya para Ibu harus memahami seberapa banyak porsi dan pembagian jumlah asupan yang seimbang . Dengan mengerti pembagian tersebut, Ibu dapat mengolah bahan makanan khas lokal dan tetap memenuhi kebutuhan gizi seimbang pada anak.”.
Hadir dalam bincang-bincang Isi Piring Anak 4-6 tahun dari Danone Indonesia, KRT Hemas sebagai Ketua Ibu PKK DI Yogyakarta mendukung gerakan isi Piringku yang dilakukan Danone Indonesia. Beliau mengatakan “Ibu dan orang tua berperan penting untuk memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi anak setiap hari. Pertumbuhan anak yang sesuai dengan usianya disertai kecerdasaan kognitif tergantung dari asupan makanan anak. Pedoman Isi Piring Anak 4-6 tahun yang dilakukan Danone Indonesia tentunya membantu para Ibu untuk melakukan tanggung jawab dalam memberikan asupan makanan yang bergizi bagi para anak dalam usia tumbuh kembang mereka. Anak sedari kecil dapat diperkenalkan dan dibiasakan untuk mengkonsumsi sayur, buah, protein dan karbohidrat dengan pembagian yang seimbang. Tentunya ini dapat mengurangi tingkat gizi buruk yang terjadi di DI Yogyakarta.”


Tidak hanya bincang-bincang saja yang dilakukan, edukasi Isi Piringku di Yogyakarta kali ini dilakukan dengan mengajak para media baik lokal dan nasional bersama-sama dengan para Ibu dari siswa PAUD mengadakan beberapa kegiatan seperti: demo masak makanan sehat dan kompetisi mengatur porsi makan kepada anak sesuai panduan Isi Piring Anak 4-6 tahun. Dalam edukasi yang dilakukan di Yogyakarta, Danone Indonesia melakukan sosialisasi di 64 lembaga yang tersebar di 3 lokasi, yaitu: 1. Kecamatan Klaten Utara - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 2. Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, 3. Kecamatan Sentolo - Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta.


Kota Yogyakarta juga merupakan kota yang memiliki nilai historikal yang panjang dan mendalam bagi Danone Indonesia, dimana salah satu bagian dari Danone Early Life Nutrition, PT Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada), mendirikan pabrik pertamanya. Sarihusada (dahulu bernama NV Saridele) telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1954 dan menjadi perusahaan pionir dalam mewujudkan Program Kecukupan Protein Nasional yang diselenggarakan pemerintah Indonesia bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Dengan seluruh kegiatan yang dilakukan Danone Indonesia di kota Yogyakarta, kami berharap edukasi isi Piring Anak 4-6 tahun dapat tersebar sehingga komitmen Danone Indonesia dalam pemenuhan nutrisi pada anak dapat terus berjalan dan memberikan dampak yang baik bagi bumi. Hal ini sejalan dengan slogan “One Planet One Health“ dari Danone dan komitmen perusahaan terhadap asupan gizi seimbang agar anak Indonesia menjadi sehat dan cerdas serta menjadi bagian dari generasi maju”, tutup Karyanto

Tentang Danone Indonesia
Danone adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki misi memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang dan beroperasi di 160 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia. Di Indonesia, bisnis Danone terdiri atas tiga kategori utama, yaitu Air Minum dalam Kemasan dan Minuman Non Karbonasi, Nutrisi untuk Awal Kehidupan (Early Life Nutrition) dan Nutrisi Medis. Di Indonesia, Danone memiliki 23 pabrik dengan jumlah karyawan lebih dari 15.000 orang. Danone Group di Indonesia berkomitmen untuk menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang ramah dan ramah keluarga. Salah satunya dengan menerapkan kebijakan untuk mendukung tumbuh kembang anak di 1000 Hari Pertama Awal Kehidupan mulai dari anak di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun.


Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Fauziah Syafarina Nasution, External Communications Manager for Early Life Nutrition - Danone Indonesia
0811.981.343, Fauziah.Nasution@danone.com

OHTER POST