Yogyakarta - Jamu adalah ramuan tradisional Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ramuan ini biasanya terbuat dari bahan-bahan alami sehingga dipercaya mengandung banyak khasiat serta aman dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia secara turun temurun. Jamu juga menjadi fondasi kegiatan ekonomi masyarakat luas yang ingin mengkonsumsi jamu.
Di Yogyakarta terdapat sebuah gerai jamu yang sudah berdiri sejak tahun 1950 yang bernama Jamu Ginggang. Pameran arsip “Ginggang Tansah Renggang” diadakan untuk mengangkat kisah dari perjalanan gerai jamu yang legendaris tersebut yang masih bertahan dan ramai dikunjungin hingga saat ini. Nama “Ginggang” dalam “Jamu Ginggang”, yang lengkapnya jamu Jawa asli Tan Ginggang, mempunyai arti selalu akrab dan bersatu. Makan judul pameran arsip “Ginggang Tansah Reggang” memiliki makna bahwa gerai Jamu Ginggang tidak akan renggang oleh waktu serta diharapkan akan selalu mempertahankan kerukunan di antara masyarakat.
Pameran arsip “Ginggang Tansah Reggang” ini telah terlaksana pada 25-27 November 2024 menampilkan kumpulan arsip serta karya seni. Asrip-arsip seperti foto, dokumen, plakat, serta alat pembuatan jamu akan ditampilkan untuk menampilkan histori gerai Jamu Ginggang. Selain itu sketsa-sketsa juga akan ditampilkan untuk melengkapi linimasa sebagai ilustrasi tentang apa yang terjadi pada waktu tersebut berikut dengan karya seni yang berkaitan erat dengan jamu.
Pameran ini tidak hanya berfokus pada sisi historis, pengunjung dapat membuka ruang dialog tentang bagaimana pengunjung, sebagai masyarakat dapat tetap menjaga tradisi jamu sebagai bagian dari identitas, serta membahas relevansi praktik kesehatan tradisional di era modern. Pameran ini adalah upaya untuk merawat memori tentang gerai Jamu Ginggang serta melihat bahwa jamu symbol harmoni antara masyarakat, budaya, kesehatan, dan ekonomi yang terus hidup dalam kehidupan masyarakat Indonesia.