Hari ini : Selasa, 28 2025

NEWS

Famtrip Media Pariwisata Sleman

Yogyakarta tidak pernah berhenti menyuguhkan tempat-tempat wisata, khususnya di daerah Yogyakarta bagian utara yaitu di daerah Kabupaten Sleman. Ada banyak tempat wisata yang sangat rekomendasi dan bagus sekaligus mengedukasi yang lagi hits, selalu diminati wisatawan luar maupun dalam kota. Salah satu wisata yang selalu menarik pusat perhatian wisatawan, cocok untuk dinikmati bersama keluarga hingga liburan sekolah.

Bhumi Merapi ini merupakan wisata berkonsep Argowisata dan Edukasi bagi para pengunjung, beralamatkan di Jl. Kaliurang No.KM. 20, Sawangan, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582. Para pengunjung dapat memperlajari area yang bisa dinikmati, antara lain seperti : Area Budidaya Binatang Peliharaan (mulai dari Binatang Rusa, Kambing Etawa, Ikan, Musang, Reptil, dan masih banyak lagi binatang yang berada di Argo Wisata Bhumi Merapi lainnya), Area Kebun Hidroponik, Area Camping dan Outbound, Area Pacuan Kuda, Field Trip, Kopi Luwak, ada salah satu yang tidak boleh tertinggal belakangan ini menjadi perbincangan menarik oleh neztizen yaitu Langlang Buana Photo Spot yang lagi hits untuk instagramable banget di kalangan wisatawan jaman now. Adapun fasilitas lainnya yang bisa dinikmati, mulai dari Area Parkir, Toilet, Kanting, Gazeb, hingga Wisata Goa. Wisata Bhumi Merapi ini buka setiap hari pukul 08.30 - 17.00 WIB dan HTM nya Rp 20.000,00 perorang, dengan harga tiket masuk sangat terjangkau dan bisa menikmati berbagai macam fasilitas dan menikmati wisata yang mengedukasi sepuasnya.

Selain tempat wisata yang mengedukasi, salah satunya yang bisa ditemui di Yogyakarta adalah kuliner sekaligus menjadi buah tangan yaitu Jadah Tempe yang merupakan makanan tradisional dari Kabupaten Sleman , tepatnya berasal dari daerah lereng Gunung Merapi Kaliurang. Untuk rasa tidak perlu di ragukan lagi nih, olahan tempe dengan cara dibacem dan jadah yang terbuat dari ketan ini biasanya di campuran kelapa yang menimbulkan rasa gurih di lidah. Jadah tempe memiliki sejarah yang panjang karena merupakan makanan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya. Cara makan jadah tempe sangatlah sederhana, yaitu dengan memakannya bersamaan dalam satu tangkup. Selain rasanya lezat dan nikmat harganya pun murah yaitu antara Rp 10.000,00 hingga Rp 20.000,00

Perjalanan untuk menikmati wisata dan kuliner di daerah Yogyakarta khususnya di daerah Kabupaten Sleman tidak terhenti sampai di Argo Wisata Bhumi Merapi dan menikmati makanan tradisional saja. Melanjutkan perjalanan ke arah utara di daerah lereng Gunung Merapi Kaliurang akan menuju salah satu museum yang memiliki berbagi macam koleksi peninggalan dan sejarah lainnya.

Beralamat di Jl. Boyong No.KM 25, Kaliurang, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582. Yaitu Museum Ullen Sentalu, buka pada hari Selasa - Jumat pukul 08.30 - 16.00 WIB dan Sabtu - Minggu pukul 08.30 - 17.00 WIB dan HTM pengunjung domestik dewasa Rp 40.000,00 anak (5-12) Rp 20.000,00 utnuk pengunjung mancanegara dewasa Rp 100.000,000 anak (5-12) dan kitas Rp 60.000,00.

Museum Ullen Sentalu yang menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram (Kasunanan Surakartam Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman) beserta koleksi bermacam-macam batik (batik gaya Yogyakarta maupun Surakarta). Museum Ullen Sentalu ini juga menampilkan tokoh raja – raja beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya. Nama Ullen Sentalu Merupakan singkatan dari bahasa Jawa “Ulating Blencong Sejatine Tatraning Lumaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang di pergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keratin Surakarta dan Yogyakarta.

Museum Ullen Sentalu adalah museum swasta yang diprakarsai oleh keluarga Haryono dari Jogja dan berada di bawah payung Yayasan Ulating Blencong dengan penasehat antara lain I.S.K.S Paku Buwono XII, KGPAA Paku Alam VII, GBPH Poeger, GRAy Siti Nurul Kusumawardhani, Ibu Hartini Soekarno, serta KP. dr. Samuel Wedyadiningrat, Sp.(B). K.(Onk). Museum ini di resmikan pada tanggal 1 Maret 1997, oleh KGPAA Paku Alam  VIII, Gubernur Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada waktu itu. Museun Ullen Sentalu ini memiliki vivi “Sebagai jendela peradaban seni dan budaya Jawa” Hal ini diterjemahkan dalam misi museum yaitu “Mengumpulkan, mengkomunikasikan dan melestarikan warisan seni dan budaya Jawa yang terancam pudar guna kebanggan masyarakat pada kekayaan budaya Jawa sebagai jati diri bangsa.”

Koleksi unggulan Museum Ullen Sentalu pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Ullen Sentalu adalah sebagi berikut : Lukisan Jumenengan, lukisan ini menggambarkan prosesi tarian sacral Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yaitu tari Bedhaya yang ditampilkan setahun sekali dalam rangka memperingati penobatan sultan. Lukisan Busana Paes Ageng, lukisan ini menunjukkan detail busana pernikahan seorang wanita lengkap dengan tata rias Paes Ageng. Batik bermotif Urang Wetan, kain ini pernah dikenakan oleh permaisuri KGPAA Paku Alam X yang bernama GBRAAy Retno Puwasa.

Setelah selesai melanjutkan perjalanan di dalam Museum Ullen Sentalu dengan menikmati sekaligus mempelajari berbagai macam sejarah, pengunjung di jamu dengan minuman awet muda dan mendapat kesempatan untuk berswafoto di tempat yang telah di sediakan di area Museum Ullen Sentalu.

OHTER POST

Art Fun PAS Showcase

Pendhapa Art Space (PAS) memil

...


Arak-arakan Rajakaya dan Ritual Gumbregan Membuka FKY 2025 di Gunungkidul

Pembukaan Festival Kebudayaan

...