Hari ini : Sabtu, 25 2025

NEWS

Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 Resmi Dibuka Sri Sultan HB X

Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X secara resmi membuka gelaran Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022, Senin (12/9/2022) malam

Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta berjudul “Merekah Ruah” dapat dimaknai sebagai sebuah harapan atas keberadaan FKY. Diwarnai dengan pergelaran tari kolosal berjudul Sasaji Amarta, didukung sejumlah sanggar tari dari lima kabupaten/kota di DIY.

Semangat keterlibatan dan keberdayaan yang hadir dalam festival ini diharapkan mampu memberikan dampak yang luas sekaligus berkah melimpah bagi masyarakat. Tidak hanya menyajikan pasar rakyat dan konser musik, FKY 2022 juga dimeriahkan dengan pameran, aneka lomba, tour wicara, pameran keliling serta gelaran budaya di beberapa tempat di DIY.

”Bagaimanapun, sejatinya budaya adalah strategi bertahan hidup untuk menang. Inti dari kebudayaan bukanlah budaya itu sendiri, tetapi strategi kebudayaannya,” tutur Ngarsa Dalem sapaan Sultan HB X.

Dia mengatakan, penyelenggaraan FKY sudah seharusnya tidak menjadi agenda rutin tahunan semata. Kesinambungan kualitatif festival itu, harus selalu ditingkatkan gayut-nya dengan perluasan berbagai dimensi sehingga memiliki greget bagi pengembangan seni dan budaya.

”Saya mendukung sepenuhnya pelaksanaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 dengan temanya Merekah Ruah. Sekaligus, saya sampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada segenap seniman, pelaku budaya, dan seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam rekah-ruah FKY tahun ini,” kata Sultan HB X.

Ketua I FKY 2022 Doni Maulistya menjelaskan, pencatatan kebudayaan sebagai visi yang diusung dalam gelaran FKY 2022 merupakan kelanjutan dari penyelenggaraan festival pada tahun sebelumnya. Melalui berbagai program, FKY 2022 telah dan akan melibatkan berbagai subjek budaya yang meliputi masyarakat pegiat budaya, seniman, sanggar, komunitas, tenaga ahli, serta maestro kebudayaan.

Dalam pembukaan FKY 2022, berlangsung ritual penuangan air sebagai wujud terima kasih atas tanah dan air, menggunakan gentong-gentong kecil berisi air oleh Sri Sultan HB X, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Ketua FKY, serta para penari.

Ritual tersebut dimaknai sebagai bersatunya tanah dan air dari berbagai wilayah dalam satu wadah besar bernama Bumi Amarta sebagai simbol Yogyakarta.

OHTER POST

Art Fun PAS Showcase

Pendhapa Art Space (PAS) memil

...


Arak-arakan Rajakaya dan Ritual Gumbregan Membuka FKY 2025 di Gunungkidul

Pembukaan Festival Kebudayaan

...