Hari ini : Jumat, 24 2025

NEWS

Proses Upacara Numplak Wajik, Menandai Dimulainya Grebeg Mulud Kraton Jogja

Yogyakarta – Prosesi adat upacara Numplak Wajik mengawali rangkaian Grebeg Mulud Kraton Jogja telah dilaksanakan pada Senin (25/9). Sekitar pukul 15.30 wib rombongan Abdi Dalem Keparak yang dipimpin oleh Utusan Dalem, datang dari utara melalui Regol Kemagangan.

Numplak Wajik berupa pembuatan tujuh gunungan hasil bumi dan makanan tradisional. Menandai dimulainya proses merangkai gunungan, symbol sedekah raja kepada rakyat,nantimya gunungan tersebut akan diarak dan dibagikan kepada warga pada upacara Grebeg.

Kedatangan mereka diiringi oleh gejog lesung yang dimainkan Abdi Dalem. Lesung yang terbuat dari gelondongan kayu besar dipukul oleh beberapa alu dengan irama tertentu sehingga menghasilkan musik yang dipercaya dapat menolak bala. Setelah rombongan tersebut duduk di dalam Panti Pareden, maka upacara pun siap dimulai. Tampak masyarakat sekitar begitu antusias mengikuti jalannya upacara ini.

Upacara Numplak Wajik dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Abdi Dalem Kanca Kaji. Setelah itu Abdi Dalem Kanca Abang mempersiapman jodhang.

Jodhang adalah landasan gunungan dari kayu yang nantinya digunakan untuk mengangkut gunungan tersebut. Gejog lesung pun kembali terdengar. Irama Gendhing (lagu) Tundhung Setan yang dimainkan menggunakan lesung dan alu tersebut terus mengalun selama prosesi Numplak Wajik berlangsung.

Sebakul besar wajik ditumplak pada jodhang, bentuknya serupa silinder dengan ketinggian sekitar pinggul orang dewasa.Rangka Gunungan Wadon yang terbuat dari bambu kemudian dipasang, diikat erat pada besi yang terdapat pada jodhang.

Mustaka gunungan yang telah dipersiapkan sebelumnya diangkat dan ditancapkan pada wajik tadi. Abdi Dalem Keparak mengoles lulur yang terbuat dari dlingo dan bengle pada jodhang.

OHTER POST

Art Fun PAS Showcase

Pendhapa Art Space (PAS) memil

...


Arak-arakan Rajakaya dan Ritual Gumbregan Membuka FKY 2025 di Gunungkidul

Pembukaan Festival Kebudayaan

...