Jakarta - Persaingan kelompok putri dalam memburu tiket tampil pada Final Honda DBL with Kopi Good Day 2023 DKI Jakarta Series di Indonesia Arena 17 November mendatang juga tak kalah serunya. Tim-tim yang sempat terpeleset setelah kalah pada laga perdana mulai bangkit dan kian mendekatkan dengan ambisinya menjadi finalis. Mereka adalah tim putri SMAN 3 Jakarta dan SMA 1 PSKD Jakarta.
Putri Teladan (julukan SMAN 3 Jakarta) dan SMA 1 PSKD Jakarta sempat sama-sama menelan pil pahit kekalahan pada laga awal mereka di fase Championship Series yang berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro pada 2 hingga 8 November ini. Pada laga awal, putri Teladan dipaksa menyerah kepada SMA Jubilee Jakarta, Jumat (3/11) lalu. Sedangkan anak-anak 1 PSKD dipaksa mengakui keperkasaaan sang juara bertahan Seri Ibu Kota, yakni putri Seventy (SMAN 70 Jakarta).
Kekalahan itu menyebabkan Teladan dan 1 PSKD harus bekerja keras di lower bracket pada sistem double elimination ini. Namun, pada akhirnya baik putri Teladan maupun 1 PSKD mampu menunjukkan mental bangkit luar biasa. Mereka berhasil menjaga kans dalam persaingan lolos ke final tetap hidup. Bahkan, mereka akhirnya berkesempatan melakukan rematch terhadap lawan masing-masing yang telah mengalahkan mereka.

Putri Teladan dipastikan punya hak melakoni rematch menantang Jubille pada hari Selasa (7/11). Kepastian itu mereka dapatkan setelah sukses menundukkan SMAN 71 Jakarta (Sapta Eka) dengan skor akhir 50-36 pada laga do or die Senin (6/11).
Begitu pula dengan putri 1 PSKD yang dijadwalkan melakoni rematch menantang SMAN 70 Jakarta. Menyusul kemenangan 43-39 yang dipetik putri 1 PSKD atas SMAK 1 Penabur Jakarta, Senin (6/11).
"Dengan ini target kami yang ingin masuk empat besar terwujud. Tapi kami tak mau sekadar pelengkap di Championship Series. Kami ingin melakukan revans kepada Jubilee," ujar Qanea Shafa Nafeeza yang mengemas 18 poin, 7 rebound, dan 4 assist bagi kemenangan penting Teladan.
Sementara itu, menyusul hasil yang kurang memuaskan, tim putri SMAN 71 Jakarta dan SMAK 1 Penabur Jakarta harus mengakhiri kiprah mereka lebih awal. Sekaligus mimpi tampil di Indonesia Arena sudah tertutup rapat. Dikarenakan keduanya sudah dua kali menelan kekalahan.