Yogyakarta – "Liburan Akhir Tahunmu Dimulai di Candi". Demikian ditegaskan oleh Yusuf Eko Nugroho, Pgs. Marketing & Sales Group Head InJourney Destination Management (IDM), dalam menyambut libur Nataru tahun ini. Salah satu wujud nyata dari tema besar tersebut adalah Swara Prambanan 2024, sebuah festival musik yang tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga merangkul seni, budaya, dan komunitas kreatif di Taman Wisata Candi Prambanan yang megah pada 31 Desember 2024.
Mengusung tema "Bukti Cinta Ke-1000", acara ini terinspirasi dari kisah legenda Roro Jonggrang, yang dikenal sebagai bagian dari sejarah dan keindahan budaya Candi Prambanan. Kisah ini menjadi simbol keindahan dan keteguhan yang diterjemahkan dalam suasana festival melalui musik, seni, dan storytelling yang penuh makna.
“Candi Prambanan tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga warisan inspiratif yang bisa kita rayakan dalam bentuk seni dan budaya,” ujar Yusuf. Swara Prambanan 2024 mengajak pengunjung untuk merasakan pesona Candi Prambanan di penghujung tahun dengan suguhan hiburan yang mendalam dan meriah.
Lineup penampil menghadirkan musisi kenamaan seperti Raisa, Nadin Amizah, Vina Panduwinata, Mocca, dan JKT48, yang akan menciptakan harmoni sempurna menyambut senja terakhir tahun 2024. Setiap penampilan dirancang untuk menggambarkan keindahan dan semangat yang diwariskan oleh cerita legenda Prambanan, menjadikan acara ini sebagai momen yang tak terlupakan.

Cendhik Art Dance, Wayang Suket Indonesia, dan Community Forum JAFF Sajikan Pengalaman Unik di Swara Prambanan
Swara Prambanan 2024 menjadi panggung bagi kolaborasi apik antara seniman dan komunitas seni budaya Yogyakarta. Cendhik Art Dance, dengan koreografer Agung Tri Yulianto, akan memukau penonton dengan Tari Legenda Roro Jonggrang yang merupakan interpretasi kontemporer dari legenda klasik tersebut. Agung memboyong 23 penari profesional dengan menjahit pertunjukan ala drama musikal lengkap dengan musik orkestra, namun tanpa meninggalkan musik etnik Jawa.
Komunitas Wayang Suket Indonesia, dipimpin oleh Gaga Rizky, akan mengajak pengunjung untuk berinteraksi dengan wayang suket dan belajar tentang kearifan lokal. "Kami ingin agar masyarakat, terutama generasi muda, semakin mengenal dan bangga dengan Wayang Suket. Tahun kami akan menyajikan pertunjukan wayang dengan shadow visual art. Penonton bisa menyaksikan shadow cinematic," kata Gaga.
Community Forum JAFF, diwakili oleh Arif Akhmad Yani, menyatakan akan menghadirkan program Sinema Rakyat yang memutar film-film karya sineas Jogja serta mengadakan diskusi sinema. "Kolaborasi di Swara Prambanan ini seru. Kurasi film kami sesuaikan dengan lineup musisi Swara Prambanan. Tahun ini, salah satu musisinya adalah Vina Panduwinata. Lagu beliau banyak menceritakan mengenai memori. Maka film yang akan kami putar di Sinema Rakyat juga kurang lebih banyak yang bertemakan hal tersebut, akan ada nuansa nostalgia nya," ujar Yani.